Kamis, 26 Maret 2020

Liverpool Itu Keren Banget Musim Ini ?!?!? Tunggu Dulu !!!

Premier League musim 2019-2020 sedang rehat sejenak, seiring penyebaran virus corona yang semakin merebak di benua biru.

Fans Liverpool tentu ketar-ketir dengan nasib atau kelanjutan liga musim ini. Mengingat Liverpool hanya berjarak enam poin dari gelar juara. Dahaga The Reds selama 30 tahun untuk menjadi yang terbaik di Inggris akan tuntas bila Jordan Henderson dkk mampu meraih dua kemenangan dari sembilan laga tersisa.

Keunggulan 25 poin atas Manchester City di klasemen sementara menjadikan pasukan Juergen Klopp dianggap sangat luar biasa musim ini. Mohammed Salah dkk telah mengumpulkan 82 poin dengan rincian 27 kemenangan, satu imbang dan baru menelan satu kekalahan dari 29 laga yang telah mereka jalani.

Fantastis ?!?!? Keren ?!?!? Jika itu ditanyakan kepada para fans setia Liverpool, pasti mereka akan menjawab Tentu saja !!

Tapi tunggu dulu, apakah se’keren’ itu ?!?!? Tunggu dulu !!!

Saya mencatat sejumlah data yang membuat pencapaian Liverpool musim ini tak lebih baik dari penampilan mereka musim lalu. Tak percaya ?!?! Yuk, simak data-data di bawah ini.

Pada musim 2018-2019, Liverpool mengumpulkan 97 poin di akhir musim. Dari 38 pertandingan yang mereka jalani pada musim lalu, The Anfield Ganks tercatat 21 kali mengakhiri laga dengan tidak kebobolan. Tiga diantaranya saat Liverpool harus puas bermain imbang tanpa gol seperti satu diantaranya saat dijamu Everton dalam Derby Merseyside di Stadion Goodison Park.

Skor kacamata lainnya diperoleh Liverpool saat dua kali menyambangi kota Manchester. Gawang Allison Becker juga terhindar dari kebobolan saat berlaga di Stadion Old Trafford dan Stadion Etihad dimana tak satupun nama pemain Liverpool tercatat di papan skor.

Bagaimana dengan musim ini ?!?! Data yang saya miliki ialah dari 29 pertandingan yang rampung dijalani, hanya 12 kali penjaga gawang The Reds mampu mengakhiri laga dengan tidak sekalipun memungut bola dari gawang.

Itu artinya untuk bisa minimal menyamai pencapaian musim lalu, Liverpool tidak boleh lagi kebobolan di sisa pertandingan musim ini. Padahal Liverpool masih harus menghadapi tim-tim haus gol macam Chelsea, Arsenal dan Manchester City.

Masih terkait dengan clean sheet, musim lalu Liverpool punya catatan apik dalam menjalani laga home & away.

Everton memang sanggup menahan Liverpool dengan skor kacamata di Stadion Goodison Park. Tetapi satu gol dari Divock Origi bagi Liverpool di menit keenam tambahan waktu babak kedua menjadi pembeda kedua tim saat berduel di Stadion Anfield, 2 Desember 2018 silam.


Musim 2018-2019 lalu juga mencatat bahwa selain Everton, gawang Liverpool tak mampu dibobol oleh lima tim lainnya peserta Premier League.

Satu diantaranya ialah tim yang akhirnya terdegradasi musim lalu, Huddersfield Town. The Terriers dilumat The Reds dengan skor 5-0 di Stadion Anfield, setelah sebelumnya di pertemuan pertama kedua tim, gol tunggal Mo Salah menjadikan Liverpool pulang dengan tiga poin dari Stadion John Smith, markas Huddersfield Town.

Empat tim lainnya yang gagal menjebol gawang Liverpool musim lalu ialah Brighton & Hove Albion, Wolverhampton Wanderers, AFC Bournemouth, dan Watford.

Skor identik 1-0 untuk kemenangan Liverpool terjadi dalam laga kandang maupun tandang saat menghadapi The Seagulls, julukan bagi Brighton & Hove Albion.

Sementara itu, skor 2-0 untuk kemenangan Liverpool menjadi pemandangan akhir manakala The Reds menjamu dan dijamu The Wolves, tim yang musim lalu baru saja kembali promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris.

Bagaimana hasil akhir saat berduel dengan AFC Bournemouth dan Watford ?!?!? Liverpol berpesta gol 3-0(k) dan 4-0(t) saat menjungkalkan The Cherries (AFC Bournemouth) dan 5-0(k) serta 3-0(t) saat meremukkan The Hornets (Watford).

Lalu bagaimana dengan musim ini ?!?! Oh My God !! Liverpool sudah dipastikan tidak akan mampu menyamai pencapaian musim lalu. Bahkan setengahnya pun tidak !!

Bila pada musim 2018-2019 pertahanan Liverpool kokoh dan tak kebobolan dalam duel kandang maupun tandang saat menghadapi enam tim peserta Premier League, musim ini catatan tersebut baru hanya terjadi saat bertemu Sheffield United.

Serupa dengan Wolverhampton Wanderers pada musim 2018-2019 lalu, Sheffield United merupakan tim yang baru saja kembali promosi pada musim 2019-2020.


Dalam duel pertama dengan The Blades (julukan Sheffield United), Liverpool berhasil membawa pulang poin sempurna dari Stadion Bramall Lane. Kemenangan dengan skor 1-0 saat itu juga menjadi kemenangan pertama bagi The Kop saat bertandang ke markas Sheffield United sejak Liga Inggris bertajuk Premier League.

Liverpool kembali menyegel kemenangan dengan tidak kebobolan saat menjamu Billy Sharp dkk. Pada laga pertama bagi kedua tim di tahun 2020 ini, dua gol yang dicetak masing-masing oleh Sadio Mane dan Mo Salah, menjadikan Liverpool unggul 2-0 atas Sheffield United di akhir pertandingan yang digelar di Stadion Anfield.

Apakah Sheffield United akan menjadi satu-satunya tim yang gagal mencetak gol ke gawang Liverpool di ajang Premier League musim ini ??

Jawabannya bisa jadi ya, bisa jadi tidak !!

Dari sembilan laga tersisa, tercatat hanya Burnley yang belum mampu melesakkan gol ke gawang Liverpool di ajang Premier League musim ini.

Pada bentrokan pertama kedua tim di Stadion Turf Moor, Burnley yang bertindak sebagai tuan rumah digasak Liverpool dengan tiga gol tanpa balas. Kemenangan tersebut menghasilkan sebuah cerita menarik.

Menariknya, usai tidak kebobolan saat mengalahkan West Ham United (4-0 [k]), Crsytal Palace (2-0 [t]) dan Brighton & Hove Albion (1-0 [k]), The Reds baru kebobolan saat menjalani laga keempat, saat menang di markas Leicester City dengan skor 2-1 pada musim 2018-2019.

Sementara kemenangan tiga gol tanpa balas di markas The Clarets pada laga keempat yang digelar di hari terakhir bulan Agustus 2019, merupakan laga pertama musim ini dimana pasukan Juergen Klopp meninggalkan lapangan dengan tidak kebobolan.

Pada tiga laga sebelumnya, walaupun sanggup meraup poin sempurna, gawang Liverpool yang saat itu dikawal kiper Adrian (Spanyol) kebobolan masing-masing satu gol saat mengalahkan Norwich City (4-1 [k]), Southampton (2-1 [t]) dan Arsenal (3-1 [k]).

Pertanyaannya, akankah gawang Liverpool kembali steril saat menjamu Burnley di Stadion Anfield bila liga kembali digelar ?!?!

Sejarah mencatat, sejak kembali promosi ke Premier League di musim 2016-2017, nama pemain Burnley selalu tercatat di papan skor saat berlaga di Stadion Anfield. Torehan terbaik saat The Clarets mencuri satu poin usai menahan imbang The Reds dengan skor 1-1, pada musim 2017-2018.


Itu artinya kemungkinan hanya Sheffield United menjadi satu-satunya tim Premier League musim ini yang gagal mencetak gol ke gawang The Reds sangat besar!

Oleh karenanya apakah Liverpool memang sudah keren banget musim ini ?!?!?

Jika ukuran yang dipakai adalah data-data diatas, boleh jadi Liverpool memang tidak sempurna.

Sempurna itu baru terjadi apabila Liverpool sanggup mendapat enam poin yang mereka butuhkan untuk menjadi juara.

Syaratnya ?!?!?! Pandemi Corona berakhir dan Premier League musim 2019-2020 kembali tersaji.

Pilih Mana: Liga Inggris Selesai Saja atau Lanjut Tanpa Penonton?

                                                             Liverpool vs Man. City (Nigerian TV)

Perjalanan Liga Inggris musim 2019-2020 terhenti ketika Liverpool berada di puncak klasemen dengan 82 poin, selisih 25 dari tim peringkat kedua, Manchester City. Trus, endingnya bakal seperti apa yang dicatatkan dalam buku sejarah?

Baru-baru ini muncul 2 pendapat untuk menyikapi ending Liga Inggris musim ini setelah distop akibat wabah virus corona. Tapi, perdebatan apakah ada yang juara dan degradasi/promosi menjadi seru bila kompetisi disudahi saja.

Kalau dibaca-baca dari BBC, perwakilan asosiasi pemain mengatakan ada keinginan melanjutkan kompetisi tanpa dihadiri penonton.
                                                                 Liverpool vs Man. City (Sky Sports)

Artinya, kalau semuanya berjalan baik, kompetisi yang dihentikan hingga 30 April 2020 akan berjalan lagi walau tanpa penonton. Apa enaknya ya main bola gak ada suara-suara gemuruh penonton?

Tapi, di pihak lain katanya pihak Asosiasi Sepak Bola Inggris ingin kompetisi musim ini tidak lagi dilanjutkan.

"Idealnya, sepak bola itu dimainkan di hadapan penonton. Tapi, dalam kasus ini tak ada alternatif," begitu kata Bobby Barnes, dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris.
                                                          Liveprool vs Man. City (Liverpool Lates)

Awalnya, banyak pemain yang tak mau bermain tanpa penonton di stadion... karena sepak bola itu adalah tentang fans. Tetapi katanya, pemain sadar pendapatan mereka sangat besar dari hak siar televisi. Jadi, main tanpa penonton oke jugalah bila itu solusinya.

Menurut Barnes, pemain ingin menyelesaikan kompetisi tepat waktu sehingga dapat mempersiapkan kompetisi musim depan.


Seperti apa ya kira-kira ending Liga Inggris musim ini? Sebuah pertanyaan penting buat fans Liverpool FC yang gak sabar mau lihat timnya jadi juara di era Premier League... ya kan?

APA YANG SALAH DARI SELEBRASI LEPAS BAJU?


Pemain menumpahkan ekspresi kesenangannya setelah mencetak gol dengan cara selebrasi di pinggir atau sudut lapangan bersama dengan tim dan supporter mereka, namun seiring berjalannya waktu selebrasi tidaklah sebebas dahulu. Sekarang, selebrasi sudah masuk dalam aturan FIFA yang mengatur tentang selebrasi berlebihan dan berisi atau bertujuan provokatif, contohnya adalah selebrasi dengan melepas baju.

Dahulu selebrasi melepas baju bukanlah selebrasi yag salah. Sampai suatu ketika, Diego Forlan yang saat itu bermain untuk Manchester United ia melepas baju ketika selebrasi namun ia kesulitan dalam memakainya kembali hingga wasit harus menunggunya cukup lama dan menginstruksikan Forlan kepinggir lapangan untuk memakainya kembali. Dari situlah FIFA mulai mempertimbangkan untuk mengenakan sanksi bagi pemain yang berselebrasi dengan melepas baju.


FIFA memiliki alasan mengapa selebrasi melepas baju bisa mendapat kartu kuning, jika selebrasi ini dibiarkan FIFA beranggapan selebrasi melepas baju merupakan tindakan yang tidak sportif, berlebihan, dan dianggap sebagai pemborosan waktu seperti kejadian Diego Forlan. Namun ada rumor yang berbunyi bahwa FIFA menghindari pesan berbau politik yang terdapat saat mereka melepas baju, memang beberapa pemain memanfaatkan baju dalam mereka bertuliskan hal hal politik.

Meskipun sudah jelas ada larangan selebrasi melepas baju, namun beberapa pemain nekat untuk melepas baju mereka, bahkan beberapa pemain melepas celana, dalam bentuk selebrasi mereka.